Kegiatan ini diinisiasi oleh Green Youth Movement (GYM) dan Green Leadership Indonesia (GLI) serta Penyuluh BBKSDA NTT yang membahas tentang proklim dan TSL yang dilindungi
Tema Sosialisasi adalah "Ngobrolin Iklim Bareng GYM" yang dilaksanakan dengan tujuan mengajak generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam menghadapi Triple Planetary Crisis (3 krisis di bumi) yg saling berkaitan, mengacu pada: Climate change (Perubahan iklim), _Biodiversity loss (kehilangan Keanekaragam hayati) dan Pollution (Polusi).
Peserta kegiatan masing-masing sekolah berjumlah kurang lebih 100 orang, yang terdiri dari siswa/i kelas 10 dan 11.
kegiatan dibuka oleh perwakilan guru masing-masing sekolah, kemudian dilanjutkan dengan noton bareng film dokumenter "triple planetary Crisis" berdurasi 5 menit.
Setelah nonton bareng, kepada para peserta disampaikan materi terkait Upaya penurunan emisi nasional pada 5 sektor : 1) sektor Kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FOLU), 2) Energi, 3) Limbah, 4) Proses Industri dan penggunaan produk (PIPP) serta
5) pertanian
Selesai mendapatkan gambaran terkait perubahan iklim dan upaya penurunan emisi nasional, peserta dibagi menjadi 5 kelompok. Peserta mendiskusikan issue permasalahan iklim di sekitarnya melalui FGD. issue yang diangkat masing-masing kelompok berkaitan dengan penyebab , dampak , dan upaya menghadapi permasalahan yang terjadi akibat perubahan iklim. Kemudian peserta mempresentasikan tema yg diangkat, serta membuat sebuah poster campaign tentang lingkungan hidup sesuai issue yg telah didiskusikan menggunakan kertas plano, crayon, spidol dan alat tulis lainnya.
Pada kesempatan tersebut, disampaikan pula tentang perlindungan TSL sesuai Peraturan Menlhk nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 dan Undang-undang RI nomor 32 tahun 2024
Setelah itu, diadakan quis berhadiah dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar materi, tema dan video yg telah diterima oleh para peserta. Peserta yg berhasil menjawab pertanyaan, diberikan hadiah berupa tote bag BBKSDA NTT, boneka Kuskus, serta tas lapangan.
Selesai pelaksaan quis, dilakukan penyerahan Poster tentang "TSL dilindungi" dan penyerahan bibit tanaman Pucuk merah kepada guru dan siswa di masing-masing sekolah. Setelah penyerahan, perwakilan guru, menutup kegiatan secara resmi.