Serah Terima Barang Bukti Peredaran TSL Jenis Santigi yang tidak dilengkapi Sertifikat Karantina dan SATS-DN (Surat Angkut Tumbuhan Satwaliar Dalam Negeri) Hasil Pengamanan Bersama Tim Balai Besar KSDA  NTT, Badan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) NTT dan Tipidter Polda NTT. 

Pada Jumat, 14 Maret 2025 BKHIT NTT menyerahkan sebanyak  7 kali dan 4 Boks dengan jumlah santigi sebanyak 34 Batang. Barang Bukti ini merupakan hasil pengamanan bersama BBKSDA NTT, BKHIT NTT dan Tipidter Polda NTT pada 24 Februari 2025. Serah Terima ini dilakukan oleh BKHIT NTT kepada Balai Besar KSDA NTT untuk selanjutnya dirampas untuk negara. Santigi-santigi tersebut diketahui berasal dari Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Maraknya eksplotasi jenis ini mengingat nilai jual bonsai santigi yang sangat menggiurkan dengan nilai juli mencapai jutaan rupiah mengakibatkan pemanfaatan yang tidak bertanggung jawab. Santigi merupakan jenis vegetasi pantai yang secara ekologis memiliki peranan yang signifikan. keberadaan vegetasi pantai dapat meminimalisirkan risiko terhadap ancaman bencana di Kawasan pesisir seperti abrasi laut, intrusi air laut, kenaikan permukaan laut maupun tsunami.