Instagram
Tiktok
Twitter
YouTube
Whatsapp
Facebook
- Siaran Pers
RESPON CEPAT TIM BBKSDA NTT TERKAIT KONFLIK SATWA BUAYA DAN MANUSIA DI KUPANG
  Selasa, 18 Maret 2025   Administrator
RESPON CEPAT TIM BBKSDA NTT TERKAIT KONFLIK SATWA BUAYA DAN MANUSIA DI KUPANG

Kupang, 18 Maret 2025 – Pada Selasa, 18 Maret 2025, tim penanganan konflik satwaliar dari instansi terkait segera merespons laporan insiden konflik antara buaya dan manusia di wilayah Kupang. Korban yang mengalami luka serius, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Boi Kupang untuk mendapatkan penanganan medis.

RESPON CEPAT TIM BBKSDA NTT TERKAIT KONFLIK SATWA BUAYA DAN MANUSIA DI KUPANG
Kupang, 18 Maret 2025 – Pada Selasa, 18 Maret 2025, tim penanganan konflik satwaliar dari instansi terkait segera merespons laporan insiden konflik antara buaya dan manusia di wilayah Kupang. Korban yang mengalami luka serius, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Boi Kupang untuk mendapatkan penanganan medis.
 
Kronologi dan Tindakan Penanganan
Berdasarkan informasi yang diterima pukul 07.22 WITA dari anggota Mayarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP), Salmun Nalenan, tim yang terdiri atas Meriana S. Mbau dan Dedi Yacob Foeh segera bergerak ke RSUP Ben Boi Kupang. Tujuannya adalah memastikan kondisi korban serta mengumpulkan keterangan terkait kejadian. Korban semula berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD), kemudian dipindahkan ke Ruang Bougenville Kamar 310 Bed 1.
 
Hasil pemeriksaan tim menyatakan korban mengalami luka sobek di pergelangan tangan kanan disertai kerusakan tulang yang parah. Tim terus memantau perkembangan kondisi korban sambil mendalami penyebab insiden untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
 
Meriana S. Mbau, salah satu personil penanggung jawab, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat di area rawan habitat buaya. “Kami mendorong masyarakat untuk menghindari aktivitas di zona berisiko, terutama di pagi hari atau senja, saat buaya aktif. Edukasi dan koordinasi dengan pihak berwenang akan terus ditingkatkan,” ujarnya. Dokumentasi terkait insiden dan penanganan telah tercatat untuk mendukung investigasi lebih lanjut.
 
Kami juga menyampaikan bahwa meningkatnya konflik antara manusia dan buaya di beberapa wilayah di NTT sering kali disebabkan oleh perubahan habitat alami, aktivitas manusia di sekitar perairan, serta kurangnya kesadaran akan keberadaan satwa liar ini. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat dalam melaporkan kejadian, menghindari aktivitas berisiko di wilayah rawan, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang sangat diperlukan untuk mengurangi potensi konflik.
 
Saat ini, tim masih terus melakukan pemantauan intensif dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan konflik antara manusia dengan satwaliar ini tidak teru bertambah. Bagi masyarakat yang melihat keberadaan buaya di area yang berisiko, segera laporkan ke pihak berwenang atau BBKSDA NTT melalui kontak resmi untuk penanganan lebih lanjut.

Share: