Instagram
Tiktok
Twitter
YouTube
Whatsapp
Facebook
- Berita
Pendampingan Kelompok Tenun dan Mangrove Menipo
  06 Feb 2025   Administrator
Pendampingan Kelompok  Tenun dan Mangrove Menipo

Pendampingan kelembagaan kelompok tenun menipo. Saat ini sebagian anggota kelompok banyak beraktifitas di kebun/ladang (musim penghujan), sehingga dua bulan terakhir ini banyak yang tidak hadir pada pertemuan rutin kelompok yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Tindak lanjutnya, pekan depan akan dilakukan pendekatan secara personal ke anggota kelompok oleh tim pendamping.

Pendampingan Kelompok Tenun dan Mangrove Menipo
Pendampingan kelembagaan kelompok tenun menipo. Saat ini sebagian anggota kelompok banyak beraktifitas di kebun/ladang (musim penghujan), sehingga dua bulan terakhir ini banyak yang tidak hadir pada pertemuan rutin kelompok yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Tindak lanjutnya, pekan depan akan dilakukan pendekatan secara personal ke anggota kelompok oleh tim pendamping. 

Pada tahun 2024 terdapat anggota kelompok yang: meninggal, sakit dan tidak dapat menjalankan tugasnya secara optimal serta anggota yang bekerja penuh pada program makan gratis di dusun tetangga. Selain itu terdapat dua masyarakat Desa Enoraen yang ingin bergabung dengan kelompok Tenun. Mempertimbangkan hal tersebut, kelompok akan melakukan perubahan SK kelompok pada kesempatan pertama. 

Kelompok belum memiliki rencana kerja tahunan tahun 2025. Direncanakan pada pendampingan ini dilakukan penyusunan RKT, namun karena adanya kedukaan di sekitar sekretariat kelompok, maka diskusi ditunda. RKT akan dilaporkan pada pendamping secepatnya. 

Usaha kelompok berjalan dengan baik. Telah dilakukan pembuatan pasta Indigofera untuk pewarnaan alami tenun. Produksi tenun tetap berjalan. Pembayaran kain tenun di Enoraen dapat berupa uang tunai dan juga dengan barter menggunakan hewan ternak (sapi). Penghitungan NTE kelompok bulan Januari dan Februari 2025 masih dalam proses kalkulasi. 

Salah satu anggota kelompok berniat magang/pelatihan produksi tenun ikat di Dekranasda NTT, oleh sebab itu kelompok bermohon melalui surat ke Kepala BBKSDA NTT untuk dapat disulkan ke Dekranasda NTT.
 
 Selanjutnya team melakukan kegiatan monitoring kesiapan bibit Ceriops tagal pada kelompok Tani Mangrove (TWA Menipo). Kondisi bibit sebagian besar berukuran tinggi 15 sd 20 cm, berdaun 2 sd 4 dengan total 57.000 polibag. Kondisi bibit sebagian besar dalam kondisi baik dan sehat, namun sebagian kecil masih diketemukan adanya serangan ulat pada batang bibit dan juga daun. Sumber hama tersebut diduga dari pohon kabesak yang tumbuh di areal persemaian. 

Dilakukan pengambilan video guna pembuatan dokumentasi kegiatan pembibitan PE mangrove di TWA Menipo.
 
 Harapan kami adalah, melalui pemulihan yang terencana dan berkelanjutan, ekosistem mangrove di TWA Menipo dapat kembali pulih dan berkembang dengan baik. Melalui upaya restorasi yang melibatkan berbagai pihak—mulai dari pemerintah, masyarakat lokal, hingga organisasi lingkungan—kami yakin kawasan ini akan mampu memberikan manfaat besar, baik dari segi ekologi, ekonomi, maupun sosial. Mangrove yang sehat akan memberikan perlindungan alamiah bagi pesisir, mengurangi dampak bencana alam, dan mendukung kehidupan berbagai spesies yang bergantung pada lingkungan ini.

Selain itu, pemulihan mangrove juga membuka kesempatan bagi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam. Harapannya, masyarakat lokal akan terlibat aktif dalam menjaga dan merawat ekosistem mangrove, baik melalui program edukasi maupun kegiatan pengelolaan yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, hal ini akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam.

 


Share: