Instagram
Tiktok
Twitter
YouTube
Whatsapp
Facebook
- PROFIL

Suaka Margasatwa Ale Aisio

  Kabupaten Timor Tengah Selatan

Sejarah

Wilayah Suaka Margasatwa (SM) Ale Aisio secara administrasi pemerintahan termasuk ke dalam Kecamatan Amanuban Selatan (meliputi 5 desa: Desa Batnun, Desa Oekiu, Desa Nuemuke, Desa Bena dan Desa Oebelo) dan Kecamatan Kualin (meliputi 2 desa: Desa Toineke dan Desa Kiufatu), Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Secara astronomis terletak pada 10° 4' 1.84" LS - 10° 8' 22.75" LS dan 124° 15' 37.28" BT dan 124° 23' 0.40" BT, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:
  • Bagian Utara berbatasan dengan Desa Kiubaat, Desa Fatutnana dan Desa Nunusunu;
  • Bagian Selatan berbatasan dengan Laut Timor;
  • Bagian Barat berbatasan dengan Desa Pollo dan Laut Timor;
  • Bagian Timur Berbatasan dengan Desa Kualin dan Desa Tuafanu.
Kawasan SM Ale Aisio pada awalnya ditunjuk sebagai kawasan konservasi dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 89/Kpts-II/1983 tanggal 2 Desember 1983 dengan luasan 5.918 Hektar. Selanjutnya pada tahun 1997 dilakukan Tata Batas dan sudah temu gelang berdasarkan Berita Acara Tata Batas (BATB) tanggal 15 Maret 1997 dengan jumlah pal batas sebanyak 440 pal,  panjang batas 45,3 Km dan luas 5.601,10 Ha.  Pada tahun 2014 terbit dasar hukum terbaru yaitu Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.3911/MENHUT-VII/KUH/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada tahu yang sama kawasan SM Ale Aisio ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6424/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 22 Oktober 2014 tentang Penetapan Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Ale Aisio (RTK.190) Seluas 5.432,08 Hektar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan terbitnya keputusan penetapan tersebut, maka progres pengukuhan kawasan hutan SM Ale Aisio telah selesai.

Kondisi Ekosistem


Berdasarkan tipenya, kawasan SM Ale Aisio masuk dalam tipe ekosistem daratan hutan hujan tropis dengan ciri-ciri antara lain:
  • Lokasinya berada di daerah tropis;
  • Curah hujan berkisar antara 1.750 – 2.000 mm per tahun, sehingga dilengkapi pula dengan eksistem air tawar;
  • Memiliki kanopi atau lapisan-lapisan cabang pohon yang terbentuk oleh rapatnya vegetasi pepohonan;
  • Memiliki tingkat keragaman biota yang sangat tinggi (biodiversity);
  • Hubungan simbiotik antar spesies seringkali bekerja bersama;
  • Dominasi vegetasi meliputi tumbuhan berkayu (perpohonan), tumbuhan berbatang kurus (tidak banyak cabang).
Berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut, ekosistem hutan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah sebagai berikut :
  • Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah, Hal ini dikarenakan terletak pada daerah dengan ketinggian 0-1000 m dari permukaan laut;
  • Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah, Hal ini dikarenakan terletak pada daerah dengan ketinggian 1000-3300 m dari permukaan laut;
  • Zona 3 dinamakan hutan hujan atas, Hal ini dikarenakan terletak pada daerah dengan ketinggian 3300-4100 m dari permukaan laut.
Dikarenakan ketinggian kawasan SM Ale Aisio yang kurang dari 1000 mdpl, maka kawasan tersebut masuk dalam zona hutan hujan bawah.

Flora

Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan ini di anta­ranya adalah Asam (Tamarindus indica), Jati (Tectona grandis), Kayu merah/Angsana (Pterocarpus indicus), Kesambi (Schleichera oleosa), Lontar (Borassus flabellifer), Beringin (Ficus sp), Jambu hutan (Eugenia sp), Ampupu (Eucalyptus urophylla), Kabesak (Vachellia nilotica) dan Pilang (Vachellia leucophloea).

Fauna

Jenis-jenis satwa yang dite­mukan di kawasan ini adalah Rusa timor (Rusa timorensis), Babi hutan (Sus vitatus), Kuskus (Phalanger sp), Biawak timor (Varanus timorensis), Ular sanca timor (Phyton timorien­sis), Ayam hutan (Gallus gallus), Perkici dada kuning (Trichoglossus haematodus), dan Kakatua putih kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Beberapa jenis satwa tersebut khususnya Rusa timor merupakan salah satu pertimbangan dalam penunjukan kawasan ini sebagai salah satu Suaka Marga­satwa di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Aksesibilitas

Untuk mengunjungi Suaka Margasatwa Ale Aisio dapat menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi dengan rute Kupang–Bena, apabila menggunakan kendaraan umum watu tempuh antara 2-3 jam sedangkan apabila menggunakan kendaraan pribadi waktu tempuh antara 1,5-2 jam dengan rute.
Suaka Margasatwa Lain