Instagram
Tiktok
Twitter
YouTube
Whatsapp
Facebook
- PROFIL

Taman Wisata Alam Menipo

  Kabupaten Kupang

Sejarah

Taman Wisata Alam (TWA) Menipo berada pada wilayah administrasi Desa Enoraen Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang. Secara geografis berada pada koordinat antara 10°07’ - 10°13’ LS dan 124°05’ - 124°13’ BT.  
Batas administratif TWA Menipo adalah:
  • Sebelah timur: Desa Bena, Kawasan Taman Buru Bena;
  • Sebelah selatan: Laut Timor;
  • Sebelah Barat: Desa Pakubaun, Desa Oebesi; dan
  • Sebelah Utara: Desa Enoraen, Desa Pathau dan Desa Oemolo.
Kawasan TWA Menipo pada awalnya ditunjuk sebagai kawasan Suaka Margasatwa (SM) sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Nomor:749/Kpts/Um/12/1977 tanggal 30 Desember 1977 seluas 2000 ha dan telah diubah dengan Surat Menteri Pertanian Nomor: 768/Kpts/Um/12/1978 tanggal 19 Desember 1978 luasnya menjadi 3000 ha. Berdasarkan hasil penataan batas tahun 1989 luas kawasan SM. Menipo seluas 2.449,50 ha termasuk di dalamnya Pulau Manipo seluas 571,80 ha. Pada tanggal 28 Desember 1992 kawasan SM. Menipo diubah fungsi menjadi Kawasan Taman Wisata Alam Menipo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:1134/Kpts-II/1992 dengan luas 2.449,50 ha.

Kondisi Ekosistem

TWA Menipo tersusun atas ekosistem savana, hutan pantai, dan hutan mangrove. Dengan luas 246 Ha, e k o s i s t e m s a v a n a didominasi oleh jenis lontar (Borrassus flabelifer), asam (Tamarindus indica), kesambi (Schleichera oleosa), dan waru (Hibiscus tiliacius). Berfungsi sebagai wind barrier alami, vegetasi cemara (Casuarina equisetifolia) tumbuh pada hutan pantai.

Flora

Potensi flora yang dimiliki cukup bervariasi karena tipe vegetasi hutan kering dan savana. Dominasi flora pada vegetasi tersebut berupa lontar (

Fauna

Potensi jenis satwa liar yang terdapat di daratan Taman Wisata Alam ini antaranya adalah rusa timor (Cervus timorensis), kera (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus vitatus), biawak (Varanus salvator), ular sanca timor (Phyton timorensis), burung camar (Sterna sp), burung perkici (Tricholosus haematodus), burung kakatua putih kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea), Elang laut (Haliaretus leucogaster), raja udang (Halcyon sp), pecuk ular (An­hinga melanogaster), burung gelatik (Pada orizyphora), bangau putih (Egretta sacra), burung perkutut (Geopelia striata), bangau hitam (Ciconia episcopus), dan burung koakiu (Philemon inornatus). Di samping itu, terdapat pula aneka jenis fauna perairan dan laut seperti buaya muara (Crocodiles porsus), penyu belimbing (Dermocheyis coriacea), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

TWA Menipo khususnya Pulau Menipo adalah habitat bagi Rusa Timor (Rusa timorensis ), yang mudah dijumpai terutama pada padang savana. Sumber pakan utama yang tersedia adalah rumput manis/rumput Timor (Ischaemum timorensis). Satwa lain yang menghuni kawasan ini antara lain monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus vitatus), biawak (Varanus salvator), ular sanca timor (Phyton timorensis), dan kelelawar. 

Aksesibilitas

Aksesibilitas menuju kawasan Taman Wisata Menipo dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan darat melewati 3 (tiga) jalur:
  • Kupang – Oesao – Oekabiti – Ponain – Tesbatan – Bikoen –Taman Wisata, sekitar 119 ki­lometer dengan waktu tempuh sekitar empat jam.
  • Kupang – Oesao – Camplong – Takari – Batuputih – Panite – Bikoen – Taman Wisata, 124 kilometer dengan waktu tem­puh sekitar tiga jam dan empat puluh lima menit.
  • Kupang – Camplong – Silu – Seki – Oemolo – Enoraen – Taman Wisata, 120 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.

Geologi

Letak geografis TWA Menipo adalah 124°07'-124°14' BT dan 10°08'-10°11' LS. Konturnya datar dengan ketinggian maksimum 40mdpl dan kelerengan 0-8%. Jenis tanahnya adalah aluvial dan kambisol eturik. Termasuk ke dalam iklim kering (semi arid) dan tingkat kelembaban udara rendah, rerata curah hujannya berkisar 185,33 – 191,875 mm/tahun. 
Taman Wisata Alam Lain