
Camplong, 21 Februari 2018
“Ayo bergerak bersama” itulah slogan yang digaungkan dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional lingkup Balai Besar KSDA NTT. Peringatan ini dilaksanakan pada 21 Februari 2018 dengan aksi peduli sampah di Taman Wisata Alam Camplong. Taman Wisata Alam Camplong merupakan salah satu hutan konservasi di Nusa Tenggara Timur yang terletak di Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, sekitar 1 jam dari Kota Kupang kerap menanggung akibat dari berlimpahnya produksi sampah di Kabupaten Kupang. Kerja bakti ini melibatkan 80 personil dan bekerjasama dengan CV Sinar Bangunan yang mengerahkan 1 unit loader dan 3 truk untuk mengangkut tumpukan sampah.
Aktifitas pembuangan sampah di kawasan hutan konservasi TWA Camplong diduga telah berlangsung lama. Sejumlah oknum tertentu, hampir setiap hari membuang sampah di tepi jalan pada Km 51 dalam kawasan hutan TWA Camplong menggunakan kendaraan truk. Kondisi ini dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem hutan. Selain itu, pembuangan sampah secara sembarangan juga berdampak pada kenyamanan wisatawan serta masyarakat umum yang melintasi jalan negara tersebut.
Tamen Sitorus Kepala BBKSDA NTT menjelaskan bahwa aktivitas pembuangan sampah pada kawasan Taman Wisata Alam Camplong ini, telah direspon dengan pemasangan papan larangan, pemasangan barikade di tepi jalan untuk menghalangi truk yang membuang sampah, pemberitahuan secara langsung kepada masyarakat dan pihak tertentu yang diketahui melakukan aktifitas pembuangan sampah serta meningkatkan frekuensi kehadiran petugas Resort TWA Camplong di lapangan. Selanjutnya Tamen Sitorus juga mengungkapkan bahwa kedepan akan dilakukan tindakan lebih lanjut berupa tuntutan dugaan pidana pencemaran lingkungan akan dilakukan jika aktifitas membuang sampah di Taman Wisata Alam Camplong tetap berlanjut.
Dalam kegiatan aksi peduli sampah di TWA Camplong kali ini, berhasil dibersihkan sampah sejumlah 7 rit, selanjutnya sampah-sampah tersebut dipindahkan ke lokasi lain untuk diproses lebih lanjut. Kegiatan ini diharapkan menjadi sebuah gerakan moral, mengingat masalah sampah di Taman Wisata Alam Camplong tidak akan pernah berhasil dituntaskan jika tidak merubah perilaku warga sebagai pembuang sampah.
Pada tanggal 25 Januari 2019 Balai Besar KSDA NT...
Dalam rangka Pencapaian Target Indikator Kinerj...
Penetapan kawasan Cagar Alam (CA) Mutis Timau p...
Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur diberi ama...
Torong Padang, suatu tanjung di Utara Pulau Flo...
Ekosistem blue carbon adalah ekosistem diman...
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Te...
Balai Besar KSDA NTT kedatangan seoran...
Bushcraft adalah berkegiatan di alam bebas yang...
Pada sore hari di medio bulan Desembe...
Selama ini, kita mengenal Cagar Alam (CA) Mut...
Hasil diagnostic reading permasalahan pada Ba...
Perambahan kawasan dan illegal logging TWA Ruteng ...
Konsep Perlindungan Hutan Berbasis Ekosistem P...
Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Bes...
Taman Wisata Alam (TWA) Tujuh Belas Pulau merup...
Kupang, 05/12/2018-Rekreasi, atau dulu kita bia...
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan ya...
Step on Flores land, it’s not only about the Kom...
Memandang deburan ombak pantai selatan yang meng...
TWAL Teluk Maumere juga dikenal dengan nama Gugu...
Eksotis, kata yang mewakili Taman Wisata Alam La...
Pameran konservasi dilaksanakan dengan tujuan un...
Telah menjadi kesadaran bersama bahwa kele...
Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Besar...
“Awas tangannya.....” “Awas jarinya....” Kupang,...
Kupang, 26 November 2018 Balai Besar KSDA NTT mer...
Perkembangan Konservasi Penyu di TWA Menipopada...
Camplong, 14 November 2018 Pada hari Kamis, tangg...
Maumere, 09 November 2018 Seksi Konservasi Wila...
Kupang, 2 November 2018 Pada tanggal 31 Oktobe...
Maumere, 19 Oktober 2018. Balai Besar KSDA NTT m...
Kupang, 19 Oktober 2018. Dalam upaya mitigasi pe...
Soe, 27 September 2018 Sebagai Unit Pelaksana Tek...
Maubesi, 17 September 2018 Pada tanggal 6 Septe...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Dalam pengelolaan T...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Balai Besar KS...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Latar Belakang Tam...
Riung, 12 September 2018 Taman Wisata Alam Laut (...
Alor, 10 September 2018 Pada hari Senin, tangg...
Maumere, 31 Agustus 2018 Balai Besar Konservasi...
Maumere, 31 Agustus 2018 Sebagai tindak lanj...
Maumere, 28 Juni 2018 Balai Besar KSDA (BBKSDA) N...
Monitoring Penangkaran Ex-Situ Rusa Timor di Kota ...
Bari, 22 Juli 2018 Sehubungan dengan adanya inf...
Kupang, 2 Maret 2018. Sebanyak enam lembar kulit ...
Camplong, 21 Februari 2018 “Ayo bergerak bersama”...
Kupang, 16 Desember 2017. Balai Besar KSDA Nusa T...
Kupang, 28 September 2017 Dalam rangka Optimalisa...
Borong, 27 September 2017 Bertempat di Aula Dina...
Kupang, 18 September 2017 Pada hari Senin tanggal...
Kupang, 6 september 2017 BBKSDA NTT melaksanak...
Kupang, 28 Agustus 2017. Bertempat di Kantor Bala...
Kupang, 13 Agustus 2017 Gubernur NTT, Drs. Frans ...
Kupang, 13 Agustus 2017 Jelajah Sepeda Kompas 201...
Kupang, 10 Agustus 2017 Melalui Keppres Nomor 22 ...
Kupang, 4 Agustus 2017 Buaya memiliki sifat 'homi...
Kupang, Februari 2017. Hanya dalam kurun waktu 2 ...
Kupang, 9 Mei 2017. Menindaklanjuti laporan dari ...
Kupang, 19 Maret 2017. 150 ekor tukik hasil penet...