Persiapan Pelepasliaran Komodo di Pulau Oentoloe Oleh
Serah Terima Komodo Dari Bbksda Jawa Timur Ke Bbksda NTTDi Kandang Habituasi Di Pulau Ontoloe Riung Kab Ngada
Riung, 15 Juli 2019
Dengan disaksikan oleh Direktur KKH, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, Direktur Tipidter Bareskrim, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov. NTT,Tokoh masyarakat dan tokoh adat Riung, beserta tamu undangan lainnya, Balai Besar KSDA Jawa Timur menyerahkan satwa komodo (Varanus komodoensis) sebanyak 6 ekor hasil sitaan Bareskrim Mabes Polri, Polda Jawa Timur dan Balai Besar KSDA Jawa Timur kepada Balai Besar KSDA NTT
Kepala Balai Besar KSDA NTT memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak atas keberhasilan penangkapan dan pengungkapan jaringan perdagangan illegal satwa liar yang dilindungi Undang-Undang oleh Polda Jawa Timur dan Bareskrim Mabes Polri. Konferensi Pers perkembangan penanganan kasus telah digelar oleh Polda Jawa Timur pada tanggal 27 Maret 2019 di Ditreskrimsus Polda Jatim.
Kepala BBKSDA NTT secara simbolis membuka salah satu kandang Komodo
Satwa komodo yang diserahterimakan dari Balai Besar KSDA Jawa Timur kepada Balai Besar KSDA NTT ini merupakan hasil dari 3 kegiatan operasi penertiban perdagangan satwa liar oleh Direktorat Reskrimsus Mabes Polri dan Polda Jawa Timur, yaitu:
1. Pada tanggal 22 Februari 2019 Balai Besar KSDA Jawa Timur menerima penitipan barang bukti satwa liar dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur dengan jenis anakan Komodo (Varanus komodoensis) sebanyak 1 ekor.
2. Pada tanggal 23 Februari 2019 Balai Besar KSDA Jawa Timur kembali menerima titipan satwa komodo dari Badan Reserse Kriminal Mabes Polri sebanyak 1 ekor.
3. Pada tanggal 8 Maret 2019, Ditreskrimsus Polda Jatim kembali menitipkan satwa komodo sebanyak 4 ekor kepada Balai Besar KSDA Jawa Timur.
4. Berdasarkan keterangan yang disampaikan pada saat konferensi pers Polda Jawa Timur tanggal 27 Maret 2019 di mana sesuai pengakuan tersangka bahwa satwa komodo diperoleh dari Flores, Nusa Tenggara Timur, maka Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama dengan LIPI melakukan kajian ilmiah lebih lanjut untuk memastikan asal-usul anakan komodo tersebut (termasuk uji DNA).
Berkenaan dengan Surat Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 1261 dan 1267 tanggal 12 Juni 2019 dan Nomor 1593 tanggal 13 Juni 2019 tentang Barang Bukti Barang Hidup berupa 6 (enam) ekor komodo diizinkan untuk dilepasliarkan maka setelah serah terima, satwa komodo tersebut langsung dilepasliarkan di kandang habituasi di Pulau Ontoloe.
Komodo keluar dari kandang pengangkutan
Langkah pelepasliaran enam ekor komodo ke habitatnya ini merupakan upaya nyata para pihak yaitu Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan, Kementerian LHK (Ditjen KSDAE, Balai Besar KSDA Jawa Timur, dan Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur), Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Ngada, Pemerintah Kecamatan Riung, Komodo Survival Program, JAAN, serta masyarakat dan tokoh adat Riung sebagai wujud upaya bersama mensinergikan penanganan konservasi komodo sebagai satwa liar dilindungi negara hingga tuntas dapat kembali ke habitatnya di Pulau Flores.
Serah terima ke enam ekor komodo yang dilaksanakan di Kec Riung Kab Ngada, didahului dengan penyambutan secara adat atas kedatangan kembali enam ekor Mbau (komodo), Ketua adat dalam bahasa sambutannya mengucapkan ”Selamat datang para pejabat negara, inilah tanah riung tanah yang sangat menawan ciptaan Tuhan, terdapat banyak potensi alam seperti Mbau (Komodo) kelelawar dan pasir putih. Selama ini kami telah lama cari harta yang hilang, tetapi hari ini berkat tangan Pemerintah, maka kekayaan alam kami datang lagi ke tanah riung tanah kebanggaan.” Ketua adat selanjutnya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah atas pengembalian Mbau di habitatnya di Riung, Pulau Ontoloe TWA 17 Pulau , masyarakat adat riung mendukung penuh upaya pengembalian Mbau dan siap menjaga kelangsungan hidup Mbau dan menjadikan sebagai salah satu ikon wisata di Riung TWA 17 Pulau Kab. Ngada.
Kementerian LHK, Direktorat Jenderal KSDAE, dan Balai Besar KSDA NTT menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atassegala usaha dan kerja kerasnya untuk bersama-sama bersinergi menjaga, mengawal, dan bertindak demikelestarian kekayaan sumberdaya alam hayati satu-satunya di dunia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Pelepasliaran komodo ke habitatnya di TWA Tujuh Belas Pulau, Pulau Ontoloe diharapkan menjadi momentum penguatan peran Tiga Pilar 1). Peran Masyarakat Adat, 2). Peran Tokoh Agama dan 3). Peran Pemerintah.
©BBKSDA NTT
Rabu, 20 November 2024. Telah dilaksankan pembukaa...
Tema Sosialisasi adalah "Ngobrolin Iklim Bare...
Labuan Bajo, Balai Besar KSDA NTT, Senin, 18 Novem...
Kupang (Kamis, 14 November 2024) – Balai Besar KSD...
Halo #KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...
Teripang merupakan salah satu komoditas unggulan N...
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK...
Balai Besar KSDA NTT bersama Balai TN Komodo dan...
Pada tanggal 20 September 2023 lalu Balai Besar ...
Pada tanggal 17 September 2023 lalu Kepala B...
KSDAE Mengajar merupakan program kependidikan ya...
Jamur Tudung (Phallus multicolor) adalah jamu...
Senin, 29 Mei 2023, Kepala Balai Besar KSDA N...
Pada hari Selasa, tanggal 2 Mei 2023 petugas ...
Taman Wisata Alam Camplong terkenal dengan po...
Selama dua hari pada tanggal 4 – 5 November 2022, ...
Balai Besar KSDA NTT pada minggu pertama Bu...
Kupang, 17 September 2022. Hari Sabtu ini Balai Be...
Kupang, 26 Januari 2022. Selama dua hari sejak t...
Kupu-kupu Raja Timor atau Silver Bi...
Balai Besar KSDA NTT sebagai Korwil UPT KLHK ...
Kolam wisata Oenaek merupakan tempat wisata di K...
Pada tanggal 1-2 Februari 2023 kemarin telah di...
KSDAE Mengajar Begin! Pada 3 Februari 2023, ...
#KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...
Jumat, 20 Januari 2023. Kepala Balai Besar KSDA ...
Sepenggal kalimat tersebut keluar dari Ibu Myra...
Kupang, 12 Oktober 2020 Rasa syukur melingkupi ...
Kupang, 29 September 2020 Hai Kawan Konsevasi, ...
Menjelang hitungan hari, peringatan puncak Hari...
Kupang, 3 September 2020 Kamis nan mani...
Kupang, Rabu, 22 Juli 2020. Balai Besar K...
Fatumnasi, 19 Juli 2020 Pendekatan dengan...
Kupang, 28 Mei 2020 Pada hari Kamis tanggal ...
Kupang, 5 Juli 2020 Minggu, 14 Juni 2020, BBKSD...
Kupang, 19 Juni 2019. Balai Besar KSDA N...
Enoraen, 17 Juni 2020 Bertempat di Taman Wis...
Kupang, 5 Juni 2020. Hari ini, jam 10.00-...
Maumere, 4 Juni 2020 Saat ini kita tengah...
Kupang, 1 Juni 2020 Konflik satwa liar antara bua...
Kupang, 22 Mei 2020 Pagi tadi (Jumat, 22 ...
Kupang, 24 April 2020 Hari ini, Balai Bes...
Kupang, 18 April 2020 Sabtu pagi, 18 Apri...
Kupang, 3 April 2020 Balai Besar KSDA...
Sumba, 03 Februari 2020 Unit Penanganan Satwa (...
Penyerahan santunan dari BBKSDA NTT ke keluarga ...
Lembata, 31 Januari 2020 Ah, barangkali judul di ...
Kupang, 22 Januari 2020 Peta Rencana Kerja Res...
Kepala BBKSDA NTT (kiri) dan Gubernur NTT (tenga...
Maumere, 26 November 2019 Pendidikan koservasi ...
Kupang, 15 Oktober 2019 Pada Senin ...
Kupang, 16 Oktober 2019 Pada tanggal 15 Oktober...
Kupang, 1 November 2019 Menipo, “pulau” yang se...
Identifikasi dan Pengukuran Paus Pilot Maumere...
Penyambutan Kepala Balai Besar KSDA NTT Mala...
Atambua, Agustus 2019 Presiden Republik Indone...
Maumere, 19 Juli 2019. Dalam rangka menjaga...
Persiapan Pelepasliaran Komodo di Pulau Oentolo...
Sekda Provinsi NTT beserta rombongan dan Petuga...
Pelepasliaran Sanca Timor di Hutan Egon Ilemedo ...
Kepala BBKSDA NTT (Peci Hitam) Didampingi Pejaba...
Maumere, 30 Juni 2019 Pada hari Minggu tanggal ...
Kupang, 2 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT melalu...
Kupang, 1 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT mel...
Pict. Kepala BBKSDA NTT dan Direktur WCS-IP Kup...
Pada tanggal 25 Januari 2019 Balai Besar KSDA NT...
Gubernur NTT dan Kepala BBKSDA NTT Senin, 4 Mar...
Dalam rangka Pencapaian Target Indikator Kinerj...
Penetapan kawasan Cagar Alam (CA) Mutis Timau p...
Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur diberi ama...
Torong Padang, suatu tanjung di Utara Pulau Flo...
Ekosistem blue carbon adalah ekosistem diman...
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Te...
Balai Besar KSDA NTT kedatangan seoran...
Bushcraft adalah berkegiatan di alam bebas yang...
Pada sore hari di medio bulan Desembe...
Selama ini, kita mengenal Cagar Alam (CA) Mut...
Hasil diagnostic reading permasalahan pada Ba...
Perambahan kawasan dan illegal logging TWA Ruteng ...
Konsep Perlindungan Hutan Berbasis Ekosistem P...
Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Bes...
Taman Wisata Alam (TWA) Tujuh Belas Pulau merup...
Kupang, 05/12/2018-Rekreasi, atau dulu kita bia...
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan ya...
Step on Flores land, it’s not only about the Kom...
Memandang deburan ombak pantai selatan yang meng...
TWAL Teluk Maumere juga dikenal dengan nama Gugu...
Eksotis, kata yang mewakili Taman Wisata Alam La...
Pameran konservasi dilaksanakan dengan tujuan un...
Telah menjadi kesadaran bersama bahwa kele...
Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Besar...
“Awas tangannya.....” “Awas jarinya....” Kupang,...
Kupang, 26 November 2018 Balai Besar KSDA NTT mer...
Perkembangan Konservasi Penyu di TWA Menipopada...
Camplong, 14 November 2018 Pada hari Kamis, tangg...
Maumere, 09 November 2018 Seksi Konservasi Wila...
Kupang, 2 November 2018 Pada tanggal 31 Oktobe...
Maumere, 19 Oktober 2018. Balai Besar KSDA NTT m...
Kupang, 19 Oktober 2018. Dalam upaya mitigasi pe...
Soe, 27 September 2018 Sebagai Unit Pelaksana Tek...
Maubesi, 17 September 2018 Pada tanggal 6 Septe...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Dalam pengelolaan T...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Balai Besar KS...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Latar Belakang Tam...
Riung, 12 September 2018 Taman Wisata Alam Laut (...
Alor, 10 September 2018 Pada hari Senin, tangg...
Maumere, 31 Agustus 2018 Balai Besar Konservasi...
Maumere, 31 Agustus 2018 Sebagai tindak lanj...
Maumere, 28 Juni 2018 Balai Besar KSDA (BBKSDA) N...
Monitoring Penangkaran Ex-Situ Rusa Timor di Kota ...
Bari, 22 Juli 2018 Sehubungan dengan adanya inf...
Kupang, 2 Maret 2018. Sebanyak enam lembar kulit ...
Camplong, 21 Februari 2018 “Ayo bergerak bersama”...
Kupang, 16 Desember 2017. Balai Besar KSDA Nusa T...
Kupang, 28 September 2017 Dalam rangka Optimalisa...
Borong, 27 September 2017 Bertempat di Aula Dina...
Kupang, 18 September 2017 Pada hari Senin tanggal...
Kupang, 6 september 2017 BBKSDA NTT melaksanak...
Kupang, 28 Agustus 2017. Bertempat di Kantor Bala...
Kupang, 13 Agustus 2017 Gubernur NTT, Drs. Frans ...
Kupang, 13 Agustus 2017 Jelajah Sepeda Kompas 201...
Kupang, 10 Agustus 2017 Melalui Keppres Nomor 22 ...
Kupang, 4 Agustus 2017 Buaya memiliki sifat 'homi...
Kupang, Februari 2017. Hanya dalam kurun waktu ...
Kupang, 9 Mei 2017. Menindaklanjuti laporan dar...