best joomla menu module
Call Center.pngStop Illegal.png
100_3258.JPG17 pulau.JPG17 pulau.jpg20160721_161823.jpgDSC00453.JPGDSC00546.jpgDSC_0044.JPGDSC_0404.JPGDSC_0530.JPGDSC_0556.JPGDSC_0648.JPGDSC_0768.JPGDSC_0964.JPGIMG_3146.JPGIMG_5732.JPGIMG_6219.JPGIMG_6411.JPGP1020015.JPG_DSC0323.JPGwae wuul.JPG

 


Balai Besar KSDA NTT  pada  minggu pertama Bulan November 2022 telah menyalurkan bantuan kepada Kelompok Pemberdayaan Masyarakat  dengan total bantuan  Rp 910.000.000,-. (Sembilan Ratus Sepuluh Juta Rupiah) Bantuan di wilayah Pulau Timor diserahkan langsung oleh Kepala Balai Besar KSDA NTT (Ir. ARIEF MAHMUD, MSi) secara simbolis kepada kelompok tani hutan bertempat di 3 lokasi yaitu : di Desa Kamanasa (Kec. Malaka Tengah Kabupaten Malaka), dan di TWA Camplong dan Desa Enoraen (Kec. Fatuliu dan Kec. Amarasi Timur Kabupaten Kupang). Sementara itu bantuan ekonomi produktif di Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende,  Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Alor diserahkan melalui Kepala Bidang KSDA Wilayah ll.

Kelompok masyarakat yang menerima bantuan adalah sebagai berikut.

1.       Kabupaten Timor Tengah Selatan

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahan kepada maysarakat di Kabupaten TTS  Rp. 120.000.000,- dengan rincian Kelompok Sinar Mutis yang berada di penyangga Kawasan Konservasi CA. Mutis Timau (Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi) Rp 40.000.000,-; 2 (dua) Kelompok Masyarakat Sekitar Taman Buru Bena Kelompok Tahat Toen (Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan) Rp. 40.000.000,-; Kelompok Mone Feto Etfe (Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan) Rp. 40.000.000,-.

 

2.       Kabupaten Kupang

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kab Kupang Rp. 360.000.000,- dengan rincian Kelompok Kita Sama yang berada di sekitar Kawasan Konservasi TWAL Teluk Kupang (Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu) Rp. 40.000.000,-; 2 (dua) kelompok Masyarakat dari kawasan Konservasi TWA Camplong yaitu Kelompok Nekaf Mese Silu (Desa Silu, Kecamatan Fatuleu) Rp. 50.000.000,-; Kelompok Oenaek Sejahtera (Desa Camplong, Kecamatan Fatuleu) Rp. 50.00.000,-; dan 4 (empat) kelompok sekitar Kawasan TWA Menipo di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur dengan penerimanya adalah Kelompok Pelestari Penyu Eno Toi (Rp 50.000.000,-), Kelompok Sanggar Tari (Rp. 40.000.000,-), Kelompok Tenun (Rp. 50.000.000,-); dan Kelompok Mangrove (Rp.40.000.000,-);

 

3.       Kabupaten Malaka

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Malaka  yang diberikan akses ke kawasan konservasi SM Kateri Rp. 80.000.000,- dengan rincian Kelompok Waniwen Kateri (Desa Kateri, Kecamatan Malaka Tengah) Rp. 40.00.000,- dan Kelompok Kateri Lestari (Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah) Rp. 40.000.000,-;

 

 

 

 

 

 

 

4.       Kabupaten Alor

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Alor kelompok masyarakat sekitar TWA Tuti Adagae Rp. 50.000.000,- untuk Kelompok Lestari Kenari Kamot di Desa Kamot, Kecamatan Alor Timur.

 

Disamping bantuan kepada Kelompok Ekonomi Produkti Masyarakat yang berada di sekitar Kawasan Konservasi di Pulau Timor, juga diberikan bantuan kelompok masyarakat untuk usaha budidaya hewan ternak lainnya pada  3 kabupaten di pulau Flores yaitu :

 

5.       Kabupaten Sikka

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Sikka Rp. 150.000.000,- dengan rincian Kelompok Mesi Roa (Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda) Rp. 50.000.000,-; Kelompok Mbira Poka Mandiri (Desa Bu Watu Weti, Kecamatan Tanawawo) Rp. 50.000.000,-; dam Kelompok Lero Bekor (Desa Nangabotong, Kecamatan Waigete) Rp. 50.000.000,-;

 

6.       Kabupaten Ende

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Ende Rp.50.000.000,- untuk Kelompok Wolomage di Desa Nggesa, Kecamata Detu Keli.

 

7.       Kabupaten Nagekeo

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Nagekeo Rp. 100.000.000,- untuk kelompok Murhi Modhe (Desa Nataute, Kecamatan Wolowae) Rp.50.000.000,- dan Kelompok Pama Imu (Desa Natatoto, Kecamatan Nangaroro) Rp. 50.000.000,-.

 

 

Pada tahun 2021 Balai Besar KSDA NTT juga menyerahkan bantuan ekonomi produktif kepada kelompok binaan yaitu:

 

1.       Kabupaten Sikka

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Sikka pada tahun 2021 adalah Rp. 180.000.000,- dengan perincian Kelompok Mesi Roa (Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda) Rp. 90.000.000,- dan Kelompok Mbira Poka Mandiri (Desa Bu Watu Weti, Kecamatan Tanawawo) Rp. 90.000.000,-.

 

2.       Kabupaten Alor

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Alor pada tahun 2021 adalah Rp. 30.000.000,- yaitu untuk Kelompok Gunung Mako di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut.

 

3.       Kabupaten Timor Tengah Selatan

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun 2021 sebesar Rp. 20.000.000,- yaitu untuk Kelompok Mone Feto Etfe (Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan – sekitar SM Ale Aisio) Rp. 10.000.000,- dan Kelompok Tahat Toen (Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan – sekitar TB Bena) Rp. 10.000.000,-.

 

4.       Kabupaten Rote Ndao

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Rote Ndao yang berada di sekitar SM Harlu pada tahun 2021 adalah Rp. 10.000.000,- untuk Kelompok Maju Bersama (Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko)

5.       Kabupaten Kupang

Nilai bantuan ekonomi produktif yang diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Kupang pada tahun 2021 adalah Rp. 30.000.000,- dengan perincian untuk Kelompok Kita Sama (Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu – sekitar TWAL Teluk Kupang) Rp. 10.000.000,-; dan di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur (sekitar TWA Menipo) terdapat dua kelompok yaitu Kelompok Tani Mangrove (Rp. 10.000.000,-) dan Kelompok Seni Tari (Rp. 10.000.000,-)

 

 

Kepala Balai Besar KSDA NTT dalam sambutannya menyampaikan bahwa bantuan ekonomi produktif yang disalurkan  berbeda dengan bantuan sosial. Bantuan ekonomi produktif merupakan stimulan yang diharapkan dapat mendorong peningkatkan  ekonomi masyarakat sekitar kawasan konservasi. Oleh karenanya kelompok dengan pendampingan dari penyuluh maupun petugas lainnya dapat memliki rencana usaha (business plan),  perhitungan  serta pembukuan yang baik. Pesannya adalah bahwa penyuluh serta para petugas pendamping lainnya dapat mendampingi kelompok secara optimal agar bantuan tersebut berdaya guna dan dapat meningkatkan ekonomi masayarakat. Lebih lanjut Kepala Balai Besar KSDA NTT menyampaikan bahwa dalam upaya mengungkit peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan konservasi, Balai Besar KSDA NTT tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Untuk itu perlu didukung dengan kerjasama para dengan parapihak di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten agar peningkatan ekonomi lebih mudah tercapai.

 

Penyusun : Dewi Indriasari

 

Berita Terbaru

Bimtek Peningkatan Kapasitas P...

Rabu, 20 November 2024. Telah dilaksankan pembukaa...

BBKSDA NTT gelar kegiatan peny...

Tema Sosialisasi adalah "Ngobrolin Iklim Bare...

SERAH TERIMA SATWA LIAR BIAWAK...

Labuan Bajo, Balai Besar KSDA NTT, Senin, 18 Novem...

TASYAKURAN PELUNCURAN VIDEO CL...

Kupang (Kamis, 14 November 2024) – Balai Besar KSD...

LAUNCHING VIDEO CLIP KURA KURA...

Halo #KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...

SURVEY PEMANFAATAN JENIS TERIP...

Teripang merupakan salah satu komoditas unggulan N...

Pelepasliaran 6 Ekor Biawak Ko...

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK...

BBKSDA NTT Serahkan Bantuan Ek...

Balai Besar KSDA NTT  bersama  Balai TN Komodo dan...

BBKSDA NTT Bentuk Kader Konser...

Pada tanggal 20 September 2023 lalu Balai Besar ...

Supervisi ke Taman Buru Pulau ...

Pada tanggal 17 September 2023 lalu Kepala B...

KSDAE Mengajar di SD GMIT Baum...

KSDAE Mengajar merupakan program kependidikan ya...

Jamur Tudung Pengantin di TWA ...

  Jamur Tudung (Phallus multicolor) adalah jamu...

Pelatihan Pembuatan Produk Mak...

  Senin, 29 Mei 2023, Kepala Balai Besar KSDA N...

Petugas BBKSDA NTT Terima Peny...

  Pada hari Selasa, tanggal 2 Mei 2023 petugas ...

Capung di Taman Wisata Alam Ca...

  Taman Wisata Alam Camplong terkenal dengan po...

BBKSDA NTT Selenggarakan Pelat...

Selama dua hari pada tanggal 4 – 5 November 2022, ...

BALAI BESAR KSDA NTT SERAHKAN ...

  Balai Besar KSDA NTT  pada  minggu pertama Bu...

Aksi Bersama World Cleanup Day...

Kupang, 17 September 2022. Hari Sabtu ini Balai Be...

AKSI BALAI BESAR KSDA NTT MENU...

Kupang, 26 Januari 2022. Selama dua hari sejak t...

Sang Kupu- Kupu Raja Timor di ...

          Kupu-kupu Raja Timor atau Silver Bi...

Penyerahan SK TORA dan Hutan S...

  Balai Besar KSDA NTT sebagai Korwil UPT KLHK ...

Kini, Kolam Wisata Oenaek Memi...

Kolam wisata Oenaek merupakan tempat wisata di K...

Sosialisasi Indonesia's FOLU N...

  Pada tanggal 1-2 Februari 2023 kemarin telah di...

Awali KSDAE Mengajar di SDI Ai...

KSDAE Mengajar Begin!   Pada 3 Februari 2023, ...

STOP Buang Sampah di TWA Campl...

  #KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...

Persiapan Sosialisasi FOLU NET...

Jumat, 20 Januari 2023. Kepala Balai Besar KSDA ...

Penenun Warna Alam adalah Peju...

  Sepenggal kalimat tersebut keluar dari Ibu Myra...

Penandatanganan PKS BBKSDA NTT...

Kupang, 12 Oktober 2020 Rasa syukur melingkupi ...

Penandatanganan RKT PKS BBKSDA...

Kupang, 29 September 2020 Hai Kawan Konsevasi, ...

Peringatan Puncak Hari Konserv...

  Menjelang hitungan hari, peringatan puncak Hari...

BBKSDA NTT Sabet 35 Sertifikat...

Kupang, 3 September 2020 Kamis nan mani...

Upaya Penanganan Paus Biru (Ba...

  Kupang, Rabu, 22 Juli 2020.   Balai Besar K...

Pendekatan Filosofi 3A Dalam H...

  Fatumnasi, 19 Juli 2020   Pendekatan dengan...

Ber-KOMPAK ala BBKSDA NTT

  Kupang, 28 Mei 2020  Pada hari Kamis tanggal ...

Pelepasliaran Burung Anis Kemb...

Kupang, 5 Juli 2020 Minggu, 14 Juni 2020, BBKSD...

Webinar Ketahanan Pangan Masya...

  Kupang, 19 Juni 2019.   Balai Besar KSDA N...

Simulasi Penerapan Protokol Co...

  Enoraen, 17 Juni 2020 Bertempat di Taman Wis...

Peringatan Hari Lingkungan Hid...

  Kupang, 5 Juni 2020.   Hari ini, jam 10.00-...

Menjelang New Normal, BBKSDA N...

  Maumere, 4 Juni 2020  Saat ini kita tengah...

Penanganan Konflik Buaya Muara...

Kupang, 1 Juni 2020 Konflik satwa liar antara bua...

Kepala BBKSDA NTT Melakukan Ku...

  Kupang, 22 Mei 2020   Pagi tadi (Jumat, 22 ...

Aksi Peduli Darurat Covid-19, ...

  Kupang, 24 April 2020   Hari ini, Balai Bes...

BBKSDA NTT Gelar Doa Bersama L...

  Kupang, 18 April 2020   Sabtu pagi, 18 Apri...

BBKSDA NTT Serahkan Bantuan Ke...

    Kupang, 3 April 2020   Balai Besar KSDA...

UNIT PENANGANAN SATWA BBKSDA N...

Sumba, 03 Februari 2020 Unit Penanganan Satwa (...

Bbksda Ntt Serahkan Santunan U...

Penyerahan santunan dari BBKSDA NTT ke keluarga ...

TRAGEDI DI LEMBATA KALA “NENEK...

Lembata, 31 Januari 2020 Ah, barangkali judul di ...

Peta Rencana Kerja Resort Tahu...

Kupang, 22 Januari 2020   Peta Rencana Kerja Res...

Festival Menipo 2019

Kepala BBKSDA NTT (kiri) dan Gubernur NTT (tenga...

Serunya Penyuluhan TSL di Maum...

Maumere, 26 November 2019 Pendidikan koservasi ...

Festival Menipo 2019

  Kupang, 15 Oktober 2019       Pada Senin ...

SRAK Biawak Komodo

Kupang, 16 Oktober 2019 Pada tanggal 15 Oktober...

Jemboreng ke TWA Menipo

Kupang, 1 November 2019 Menipo, “pulau” yang se...

Upaya Penyelamatan Paus Pilot

 Identifikasi dan Pengukuran Paus Pilot Maumere...

Kunjungan Kepala BBKSDA NTT di...

  Penyambutan Kepala Balai Besar KSDA NTT Mala...

Patroli Merah Putih di Batas N...

Atambua,  Agustus 2019 Presiden Republik Indone...

Workshop Pelestarian Penyu

  Maumere, 19 Juli 2019. Dalam rangka menjaga...

Komodo Kembali Ke Habitatnya D...

 Persiapan Pelepasliaran Komodo di Pulau Oentolo...

Kunjungan Sekda Provinsi NTT k...

 Sekda Provinsi NTT beserta rombongan dan Petuga...

Melepasliar Sanca Timor di Hut...

Pelepasliaran Sanca Timor di Hutan Egon Ilemedo ...

BBKSDA NTT sajikan KOPIKO di d...

Kepala BBKSDA NTT (Peci Hitam) Didampingi Pejaba...

Penemuan Bangkai Lumba-lumba d...

Maumere, 30 Juni 2019 Pada hari Minggu tanggal ...

Menyelamatkan Komodo Yang Masu...

Kupang, 2 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT melalu...

Evakuasi Dramatis Buaya Muara ...

  Kupang, 1 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT mel...

Repatriasi Kura-kura Leher Ula...

Pict. Kepala BBKSDA NTT dan Direktur WCS-IP Kup...

Gerakan Masyarakat Kota Ruteng...

Pada tanggal 25 Januari 2019 Balai Besar KSDA NT...

Hari Peduli Sampah Nasional (H...

Gubernur NTT dan Kepala BBKSDA NTT Senin, 4 Mar...

Penilaian METT Balai Besar KSD...

Dalam  rangka Pencapaian Target Indikator Kinerj...

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kaw...

  Penetapan kawasan Cagar Alam (CA) Mutis Timau p...

Simaksi dan SATS-DN Menuju Onl...

  Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur diberi ama...

Mbou (Komodo) di Torong Padang

  Torong Padang, suatu tanjung di Utara Pulau Flo...

Ekosistem Blue Carbon di Batas...

    Ekosistem blue carbon adalah ekosistem diman...

Datang dan Bergema

  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Te...

Samurai versus Buaya Pemakan M...

          Balai Besar KSDA NTT kedatangan seoran...

Bushcraft di Pulau Menipo

  Bushcraft adalah berkegiatan di alam bebas yang...

Sosialisasi Tumbuhan Dan Satwa...

            Pada sore hari di medio bulan Desembe...

Kabupaten Timor Tengah Selatan...

  Selama ini, kita mengenal Cagar Alam (CA) Mut...

Sio Manise Untuk Peningkatan P...

  Hasil diagnostic reading permasalahan pada Ba...

Analisis Pohon konflik TWA Rut...

Perambahan kawasan dan illegal logging TWA Ruteng ...

Perlindungan Habitat Komodo Be...

  Konsep Perlindungan Hutan Berbasis Ekosistem P...

Monitoring TSL (Ular) Usulan K...

Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Bes...

Pengamanan Kolaboratif TWA 17 ...

  Taman Wisata Alam (TWA) Tujuh Belas Pulau merup...

Rekreasi ke Camplong

  Kupang, 05/12/2018-Rekreasi, atau dulu kita bia...

Panduan Interpreter Wisata Ala...

  Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan ya...

Ruteng, The Refreshness of Flo...

Step on Flores land, it’s not only about the Kom...

Alam Spektakuler TWA Menipo

Memandang deburan ombak pantai selatan yang meng...

Ayo Wisata Bahari ke TWAL Telu...

TWAL Teluk Maumere juga dikenal dengan nama Gugu...

Eksotis dan Komplit, Wisata di...

Eksotis, kata yang mewakili Taman Wisata Alam La...

Pameran, Media Sosialisasi dan...

Pameran konservasi dilaksanakan dengan tujuan un...

Pentingnya Pembinaan Kader Kon...

    Telah menjadi kesadaran bersama bahwa kele...

Monitoring TSL (Burung) Usulan...

Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Besar...

Kunjungan TK Bintang Al Quran ...

“Awas tangannya.....” “Awas jarinya....” Kupang,...

Pilot Drone BBKSDA NTT

Kupang, 26 November 2018 Balai Besar KSDA NTT mer...

Konservasi Penyu TWA Menipo

  Perkembangan Konservasi Penyu di TWA Menipopada...

Konsultasi Publik Tapak TWA Ca...

Camplong, 14 November 2018 Pada hari Kamis, tangg...

FGD Tata Kelola PNBP TWAL G.P....

Maumere, 09 November 2018 Seksi Konservasi Wila...

Rescue Buaya Muara di Soliu

  Kupang, 2 November 2018 Pada tanggal 31 Oktobe...

Pemberdayaan Masyarakat di Des...

Maumere, 19 Oktober 2018. Balai Besar KSDA NTT m...

Pelatihan Penanganan Konflik M...

Kupang, 19 Oktober 2018. Dalam upaya mitigasi pe...

Guru Pemerhati KSDAE

Soe, 27 September 2018 Sebagai Unit Pelaksana Tek...

Konflik Satwa (Buaya) di Welul...

Maubesi, 17 September 2018 Pada tanggal 6 Septe...

Pemberdayaan Masyarakat Desa P...

BBKSDA NTT, 13 September 2018 Dalam pengelolaan T...

Upaya Pembangunan Karakter Gen...

BBKSDA NTT, 13 September 2018   Balai Besar KS...

Role Model Tanaman Obat Berbas...

BBKSDA NTT, 13 September 2018 Latar Belakang Tam...

Inventarisasi Masyarakat Tradi...

Riung, 12 September 2018 Taman Wisata Alam Laut (...

Penanganan Bangkai Paus Sperm...

Alor, 10 September 2018 Pada hari Senin,  tangg...

Nuri Diserahkan Sukarela di SK...

Maumere, 31 Agustus 2018 Balai Besar Konservasi...

Daging Penyu dan Lumba Lumba d...

Maumere, 31 Agustus 2018   Sebagai tindak lanj...

Penyerahan Satwa Secara Sukare...

Maumere, 28 Juni 2018 Balai Besar KSDA (BBKSDA) N...

Monitoring Penangkaran Ex-Situ...

Monitoring Penangkaran Ex-Situ Rusa Timor di Kota ...

Penyelamatan Komodo di Desa Ba...

Bari, 22 Juli 2018 Sehubungan dengan adanya inf...

Pengiriman Kulit Buaya dari Al...

Kupang, 2 Maret 2018. Sebanyak enam lembar kulit ...

TWA Camplong, Bukan TPA Camplo...

Camplong, 21 Februari 2018 “Ayo bergerak bersama”...

Partisipasi BBKSDA NTT di HMPI...

Kupang, 16 Desember 2017. Balai Besar KSDA Nusa T...

Kerjasama Pelestarian Kura-Kur...

Kupang, 28 September 2017 Dalam rangka Optimalisa...

Sosialisasi Perlindungan Rugu/...

Borong, 27  September 2017 Bertempat di Aula Dina...

Burung Beo dan Gigi Duyung Dia...

Kupang, 18 September 2017 Pada hari Senin tanggal...

Pembahasan Draft Role Model BB...

Kupang, 6 september 2017   BBKSDA NTT melaksanak...

Kerjasama Antara BBKSDA NTT da...

Kupang, 28 Agustus 2017. Bertempat di Kantor Bala...

Gubernur NTT di Stand Kehutana...

Kupang, 13 Agustus 2017 Gubernur NTT, Drs. Frans ...

Jelajah Sepeda Tahun 2017 di T...

Kupang, 13 Agustus 2017 Jelajah Sepeda Kompas 201...

Peringatan Hari Konservasi Ala...

Kupang, 10 Agustus 2017 Melalui Keppres Nomor 22 ...

Buaya Punya Kandang Baru

Kupang, 4 Agustus 2017 Buaya memiliki sifat 'homi...

Darurat Peredaran Tumbuhan dan...

Kupang, Februari 2017. Hanya dalam kurun waktu ...

1 Ekor Buaya Betina Diamankan

Kupang, 9 Mei 2017. Menindaklanjuti laporan dar...

Konservasi Penyu di TWA Menipo

Kupang, 19 Maret 2017. 150 ekor tukik hasil pen...