Konservasi Penyu TWA Menipo

best joomla menu module

Perkembangan Konservasi Penyu di TWA Menipopada Trimester III 2018

Kupang, 26 November 2018

Konservasi bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi flora fauna agar berada dalam keseimbangan sesuai daya dukung setiap komponen ekosistemnya, sehingga kehidupan makhluk hidup dapata terus berjalan serasi dan seimbang. Kegiatan konservasi penyu merupakan salah satu kegiatan konservasi jenis yang dilakukan di TWA Menipo untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah individu satwa penyu di alam. Di Indonesia kegiatan konservasi penyu sudah cukup lama dilaksanakan dibeberapa tempat atau lokasi peneluran (nesting area), seperti di TN Meru Betiri (Sukamade), TN Alas Purwo (Ngagelan), Kabupaten Sukabumi (Pangembahan), BKSDA Kalimantan Timur (Berau) dan beberapa tempat lainnya.

Kegiatan konservasi penyu oleh Balai Besar KSDA NTT mulai dilaksanakan pada tahun 2007 di dua lokasi peneluran (nesting area) yaitu di TWA Menipo dan TB Bena. Pelaksanaanya sendiri masih sangat sederhana, yaitu dengan mengumpulkan telur-telur di sarang alaminya untuk kemudian dipindahkan ke penetasan semi permanen.

No	Bulan	Hasil Kegiatan Pengamatan
No	Bulan	Penyu Terlihat	Sarang Ditemukan	Telur Ditetaskan	Telur Menetas	Telur Rusak	Tukik Sehat dan Dilepas	Tukik Mati
1	Jan	0	0	0	0	0	0	0
2	Feb	0	0	0	0	0	0	0
3	Mar	0	2	205	0	0	0	0
4	April	0	4	377	0	0	0	0
5	Mei	0	3	305	193	13	187	5
6	Juni	0	15	1.606	336	41	320	16
7	Juli	0	21	2.175	296	9	290	6
8	Agust	0	7	846	1.133	28	1.112	21
9	Sep	0	6	701	2.024	69	1.992	32
Jumlah		0	58	6.215	3.982	160	3.901	80

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa dari bulan Januari s/d September 2018 di TWA Menipo telah berhasil melepasliarkan 3.902 tukik sehat. Dari 58 sarang yang ditemukan berhasil dikumpulkan 6.251 butir telur dan jumlah menetas 3.982 ekor. Hingga akhir September 2018, masih ada 2.074 butir telur yang belum menetas.

Dari tabel tampak bahwa puncak aktivitas penyu bersarang dan bertelur terjadi pada bulan Juli. Sedangkan jumlah penyu menetas dan dilepasliarkan tertinggi terjadi pada bulan September. Banyaknya telur yang rusak selama bulan Juni dan September karena terjadi pemangsaan oleh musang dan kera.

Bedasarkan data pada Trimester ke Tiga bulan Januari-September 2018, kegiatan konservasi penyu di TWA Menipo menunjukkan perkembangan positif. Dalam setiap bulannya cenderung menunjukkan peningkatan terhadap sarang alami yang ditemukan jumlah telur yang ditetaskan dan jumlah tukik yang berhasil dilepaskan.

Koleksi Foto Abdon Amfoni (RKW TWA Menipo)

Berita Terbaru