best joomla menu module
Call Center.pngStop Illegal.png
100_3258.JPG17 pulau.JPG17 pulau.jpg20160721_161823.jpgDSC00453.JPGDSC00546.jpgDSC_0044.JPGDSC_0404.JPGDSC_0530.JPGDSC_0556.JPGDSC_0648.JPGDSC_0768.JPGDSC_0964.JPGIMG_3146.JPGIMG_5732.JPGIMG_6219.JPGIMG_6411.JPGP1020015.JPG_DSC0323.JPGwae wuul.JPG

Kupang (Kamis, 14 November 2024) – Balai Besar KSDA NTT melaksanakan acara peluncuran Video Klip Lagu Kura-kura Rote (https://www.youtube.com/watch?v= 1v_XJFemLnk) pada Kamis sore, 14 November 2024. Acara peluncuran Video Clip Lagu Kura-kura Rote yang merupakan inisiasi dari Ralna Yansepa Nalle dan Renhat 'Souljah Band' yang didukung oleh BBKSDA NTT dan WCS Indonesia Program ini dikemas dalam CIC (Conservation in Conversation) yang dilaksanakan secara hybrid. Acara peluncuran secara luring dilaksanakan di kantor WCS Indonesia Program di Bogor dan disiarkan secara daring melalui live IG BBKSDA NTT https://www.instagram.com/bbksda_ntt/.

Lagu Kura-kura Rote diciptakan dan dinyanyikan oleh musisi kelahiran Kota Kupang yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, Ralna Yansepa Nalle. Produser lagu ini yaitu Benjamin Renhat (Souljah Band) yang sekaligus menjadi video director dalam pembuatan video klip lagu. Pembuatan lagu bertujuan untuk mempromosikan konservasi kura-kura rote dan meningkatkan kesadartahuan semua lapisan masyarakat untuk ikut mendukung pelestarian kura-kura rote (Chelodina mccordi). Kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi para pihak yang tergabung di Pokja Kolaboratif Pemulihan Populasi Kura-kura Rote.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Besar KSDA NTT, Ir. Arief Mahmud, M.Si. menyampaikan bahwa saat ini kura-kura rote yang merupakan satwa endemik Pulau Rote menghadapi situasi yang cukup serius, dengan status sudah dianggap punah di alam (extinct in the wild). Balai Besar KSDA NTT, dengan dukunganWCS-IP, melakukan upaya untuk memulihkan populasi kura-kura rote di habitat alaminya. Upaya konservasi kura-kura rote membutuhkan dukungan dari semua pihak dalam program kolaborasi dengan seluruh stake holder.

Dalam tiga tahun terakhir ini Balai Besar KSDA NTT, dengan dukungan WCS-IP sebagai mitra, telah melaksanakan repatriasi, mengembalikan kura-kura rote dari Amerika dan Eropa untuk dikembalikan ke Indonesia, dan dikembangbiakkan di Kota Kupang. Alhamdulillah Balai Besar KSDA NTT berhasil mengembangbiakan kura-kura rote ini di fasilitas yang dikelola bersama BBKSDA NTT dan WCS-IP. Saat ini ada kurang lebih 160 butir telur yang sedang disiapkan untuk menetas, untuk dipelihara hingga cukup usia dan dikembalikan ke habitat alaminya. Balai Besar KSDA NTT juga sudah melakukan soft rilis kura-kura rote secara bertahap. Bulan lalu ada empat individu yang dilepasliarkan dan minggu depan insya Allah akan dilakukan soft release empat individu lagi. Rencananya awal tahun 2025 kita akan rilis lebih banyak lagi.

“Ini adalah sebuah keberhasilan dari kolaborasi semua pihak, karenanya kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk WCS-IP atas dukungannya selama ini,” ucap Kepala Balai Besar KSDA NTT. Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar KSDA NTT juga menyampaikan sangat mengapresiasi kontribusi seniman dan musisi dalam memberikan penyadartahuan kepada semua pihak di Pulau Rote, Provinsi NTT, dan masyarakat lebih luas di Indonesia. Penghargaan khusus juga untuk Kak Ralna dan Bang Renhat yang telah berinisiatif menciptakan lagu terkait dengan kura-kura rote. Kedua Musisi ini membantu kita dalam menyampaikan pesan konservasi untuk meningkatkan kesadartahuan masyarakat  tentang pelestarian alam, khususnya konservasi kura-kura rote dengan cara yang berbeda. Caranya adalah dengan bermusik, yang diharapkan akan menjangkau khalayak yang lebih luas karena musik adalah sesuatu yang universal sifatnya.

Ralna Yansepa saat wawancara diacara bincang-bincang menyampaikan bahwa ia menyambut baik ajakan Balai Besar KSDA NTT dan WCS-IP karena menurutnya, memang harus ada generasi muda yang peduli dengan lingkungan. “Saya seumur hidup tidak pernah tau ada kura-kura rote, sampai saya menciptakan lagu kura-kura rote ini. Sampai-sampai pernah dinyatakan punah di alam pun saya tidak tahu. Menurut saya miris sekali, padahal saya orang Rote yang lahir dan besar di Kota Kupang,” ujarnya. Karenanya ketika diceritakan bahwa ada program repatriasi kura-kura rote dan Upaya pengembalian populasi di habitat alaminya, Ralna menyambut baik dan berupaya berkontribusi dengan membuat lagu tentang kura-kura rote. Ralna mengaku banyak mencari tahu melalui google, berita-berita, ataupun melalui tulisan dan jurnal, untuk belajar tentang kura-kura rote. Dari pengetahuan yang ia kumpulkan, ia tuangkan ke dalam lirik lagu.

Bagi anak-anak 90an yang tumbuh bersama lagu-lagu Band Souljah, sosok Renhat cukup lekat sebagai musisi yang juga memproduksi lagu-lagu untuk industri musik. Tak disangka juga kalau Renhat kemudian memproduseri lagu etnis seperti "Manalolo Banda", dan sekarang lagu dengan tema konservasi. Renhat tidak ingin lagu kura-kura rote dibuat asal-asalan, taua aransmen sederhana dengan akustik saja. “Saya maunya (lagu kura-kura rote) dibuat seperti trailer film, kaya di film-film Disney. Jadi tidak norak kalau dibawa ke luar negeri,” ujar bassist grup band Souljah ini. Reinhat juga sudah memikirkan konsep go international dengan menyiapkan lagu kura-kura rote versi Bahasa Inggris dan juga versi bahasa Rote. Dalam produksi video klip lagu kura-kura rote, Renhat menginginkan ada drama gitu dan melibatkan warga hingga tokoh masyarakat adat. Renhat juga menerangkan, “Konservasi itu yang biasa ngomong orang tua, tetapi kan konservasi itu harus ada regenerasi. Saya ingin ada ceritanya supaya anak kecil yang ada di video itu begitu sudah tua, dia gak mau jual kura-kura rote. Jadi membentuk rasa memiliki, tanggung jawab dan rasa bersalahnya kalau dia jual.”

Dr. Noviar Andayani, Country Director WCS-IP mengatakan bahwa melestarikan kura-kura rote sangat penting bagi penghidupan masyarakat di Pulau Rote. Dengan mengontrol serangga yang menjadi hama tanaman, vegetasi di danau terjaga dan penguapan dapat dikurangi, sehingga cadangan air tawar di danau dapat tersimpan dengan baik. “Kembalinya kura-kura rote ke bumi Flobamora dan proses pelepasliaran kembali ke habitat alaminya di Pulau Rote diharapkan menjadi momentum yang baik bagi pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk pemulihan populasi satwa endemik kebanggaan daerah. WCS-IP selalu siap mendukung upaya-upaya konservasi satwa liar yang dilaksanakan Balai Besar KSDA NTT,” imbuh Noviar Andayani.

Tasyakuran Launching Video Clip

Berita Terbaru

Bimtek Peningkatan Kapasitas P...

Rabu, 20 November 2024. Telah dilaksankan pembukaa...

BBKSDA NTT gelar kegiatan peny...

Tema Sosialisasi adalah "Ngobrolin Iklim Bare...

SERAH TERIMA SATWA LIAR BIAWAK...

Labuan Bajo, Balai Besar KSDA NTT, Senin, 18 Novem...

TASYAKURAN PELUNCURAN VIDEO CL...

Kupang (Kamis, 14 November 2024) – Balai Besar KSD...

LAUNCHING VIDEO CLIP KURA KURA...

Halo #KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...

SURVEY PEMANFAATAN JENIS TERIP...

Teripang merupakan salah satu komoditas unggulan N...

Pelepasliaran 6 Ekor Biawak Ko...

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK...

BBKSDA NTT Serahkan Bantuan Ek...

Balai Besar KSDA NTT  bersama  Balai TN Komodo dan...

BBKSDA NTT Bentuk Kader Konser...

Pada tanggal 20 September 2023 lalu Balai Besar ...

Supervisi ke Taman Buru Pulau ...

Pada tanggal 17 September 2023 lalu Kepala B...

KSDAE Mengajar di SD GMIT Baum...

KSDAE Mengajar merupakan program kependidikan ya...

Jamur Tudung Pengantin di TWA ...

  Jamur Tudung (Phallus multicolor) adalah jamu...

Pelatihan Pembuatan Produk Mak...

  Senin, 29 Mei 2023, Kepala Balai Besar KSDA N...

Petugas BBKSDA NTT Terima Peny...

  Pada hari Selasa, tanggal 2 Mei 2023 petugas ...

Capung di Taman Wisata Alam Ca...

  Taman Wisata Alam Camplong terkenal dengan po...

BBKSDA NTT Selenggarakan Pelat...

Selama dua hari pada tanggal 4 – 5 November 2022, ...

BALAI BESAR KSDA NTT SERAHKAN ...

  Balai Besar KSDA NTT  pada  minggu pertama Bu...

Aksi Bersama World Cleanup Day...

Kupang, 17 September 2022. Hari Sabtu ini Balai Be...

AKSI BALAI BESAR KSDA NTT MENU...

Kupang, 26 Januari 2022. Selama dua hari sejak t...

Sang Kupu- Kupu Raja Timor di ...

          Kupu-kupu Raja Timor atau Silver Bi...

Penyerahan SK TORA dan Hutan S...

  Balai Besar KSDA NTT sebagai Korwil UPT KLHK ...

Kini, Kolam Wisata Oenaek Memi...

Kolam wisata Oenaek merupakan tempat wisata di K...

Sosialisasi Indonesia's FOLU N...

  Pada tanggal 1-2 Februari 2023 kemarin telah di...

Awali KSDAE Mengajar di SDI Ai...

KSDAE Mengajar Begin!   Pada 3 Februari 2023, ...

STOP Buang Sampah di TWA Campl...

  #KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...

Persiapan Sosialisasi FOLU NET...

Jumat, 20 Januari 2023. Kepala Balai Besar KSDA ...

Penenun Warna Alam adalah Peju...

  Sepenggal kalimat tersebut keluar dari Ibu Myra...

Penandatanganan PKS BBKSDA NTT...

Kupang, 12 Oktober 2020 Rasa syukur melingkupi ...

Penandatanganan RKT PKS BBKSDA...

Kupang, 29 September 2020 Hai Kawan Konsevasi, ...

Peringatan Puncak Hari Konserv...

  Menjelang hitungan hari, peringatan puncak Hari...

BBKSDA NTT Sabet 35 Sertifikat...

Kupang, 3 September 2020 Kamis nan mani...

Upaya Penanganan Paus Biru (Ba...

  Kupang, Rabu, 22 Juli 2020.   Balai Besar K...

Pendekatan Filosofi 3A Dalam H...

  Fatumnasi, 19 Juli 2020   Pendekatan dengan...

Ber-KOMPAK ala BBKSDA NTT

  Kupang, 28 Mei 2020  Pada hari Kamis tanggal ...

Pelepasliaran Burung Anis Kemb...

Kupang, 5 Juli 2020 Minggu, 14 Juni 2020, BBKSD...

Webinar Ketahanan Pangan Masya...

  Kupang, 19 Juni 2019.   Balai Besar KSDA N...

Simulasi Penerapan Protokol Co...

  Enoraen, 17 Juni 2020 Bertempat di Taman Wis...

Peringatan Hari Lingkungan Hid...

  Kupang, 5 Juni 2020.   Hari ini, jam 10.00-...

Menjelang New Normal, BBKSDA N...

  Maumere, 4 Juni 2020  Saat ini kita tengah...

Penanganan Konflik Buaya Muara...

Kupang, 1 Juni 2020 Konflik satwa liar antara bua...

Kepala BBKSDA NTT Melakukan Ku...

  Kupang, 22 Mei 2020   Pagi tadi (Jumat, 22 ...

Aksi Peduli Darurat Covid-19, ...

  Kupang, 24 April 2020   Hari ini, Balai Bes...

BBKSDA NTT Gelar Doa Bersama L...

  Kupang, 18 April 2020   Sabtu pagi, 18 Apri...

BBKSDA NTT Serahkan Bantuan Ke...

    Kupang, 3 April 2020   Balai Besar KSDA...

UNIT PENANGANAN SATWA BBKSDA N...

Sumba, 03 Februari 2020 Unit Penanganan Satwa (...

Bbksda Ntt Serahkan Santunan U...

Penyerahan santunan dari BBKSDA NTT ke keluarga ...

TRAGEDI DI LEMBATA KALA “NENEK...

Lembata, 31 Januari 2020 Ah, barangkali judul di ...

Peta Rencana Kerja Resort Tahu...

Kupang, 22 Januari 2020   Peta Rencana Kerja Res...

Festival Menipo 2019

Kepala BBKSDA NTT (kiri) dan Gubernur NTT (tenga...

Serunya Penyuluhan TSL di Maum...

Maumere, 26 November 2019 Pendidikan koservasi ...

Festival Menipo 2019

  Kupang, 15 Oktober 2019       Pada Senin ...

SRAK Biawak Komodo

Kupang, 16 Oktober 2019 Pada tanggal 15 Oktober...

Jemboreng ke TWA Menipo

Kupang, 1 November 2019 Menipo, “pulau” yang se...

Upaya Penyelamatan Paus Pilot

 Identifikasi dan Pengukuran Paus Pilot Maumere...

Kunjungan Kepala BBKSDA NTT di...

  Penyambutan Kepala Balai Besar KSDA NTT Mala...

Patroli Merah Putih di Batas N...

Atambua,  Agustus 2019 Presiden Republik Indone...

Workshop Pelestarian Penyu

  Maumere, 19 Juli 2019. Dalam rangka menjaga...

Komodo Kembali Ke Habitatnya D...

 Persiapan Pelepasliaran Komodo di Pulau Oentolo...

Kunjungan Sekda Provinsi NTT k...

 Sekda Provinsi NTT beserta rombongan dan Petuga...

Melepasliar Sanca Timor di Hut...

Pelepasliaran Sanca Timor di Hutan Egon Ilemedo ...

BBKSDA NTT sajikan KOPIKO di d...

Kepala BBKSDA NTT (Peci Hitam) Didampingi Pejaba...

Penemuan Bangkai Lumba-lumba d...

Maumere, 30 Juni 2019 Pada hari Minggu tanggal ...

Menyelamatkan Komodo Yang Masu...

Kupang, 2 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT melalu...

Evakuasi Dramatis Buaya Muara ...

  Kupang, 1 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT mel...

Repatriasi Kura-kura Leher Ula...

Pict. Kepala BBKSDA NTT dan Direktur WCS-IP Kup...

Gerakan Masyarakat Kota Ruteng...

Pada tanggal 25 Januari 2019 Balai Besar KSDA NT...

Hari Peduli Sampah Nasional (H...

Gubernur NTT dan Kepala BBKSDA NTT Senin, 4 Mar...

Penilaian METT Balai Besar KSD...

Dalam  rangka Pencapaian Target Indikator Kinerj...

Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kaw...

  Penetapan kawasan Cagar Alam (CA) Mutis Timau p...

Simaksi dan SATS-DN Menuju Onl...

  Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur diberi ama...

Mbou (Komodo) di Torong Padang

  Torong Padang, suatu tanjung di Utara Pulau Flo...

Ekosistem Blue Carbon di Batas...

    Ekosistem blue carbon adalah ekosistem diman...

Datang dan Bergema

  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Te...

Samurai versus Buaya Pemakan M...

          Balai Besar KSDA NTT kedatangan seoran...

Bushcraft di Pulau Menipo

  Bushcraft adalah berkegiatan di alam bebas yang...

Sosialisasi Tumbuhan Dan Satwa...

            Pada sore hari di medio bulan Desembe...

Kabupaten Timor Tengah Selatan...

  Selama ini, kita mengenal Cagar Alam (CA) Mut...

Sio Manise Untuk Peningkatan P...

  Hasil diagnostic reading permasalahan pada Ba...

Analisis Pohon konflik TWA Rut...

Perambahan kawasan dan illegal logging TWA Ruteng ...

Perlindungan Habitat Komodo Be...

  Konsep Perlindungan Hutan Berbasis Ekosistem P...

Monitoring TSL (Ular) Usulan K...

Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Bes...

Pengamanan Kolaboratif TWA 17 ...

  Taman Wisata Alam (TWA) Tujuh Belas Pulau merup...

Rekreasi ke Camplong

  Kupang, 05/12/2018-Rekreasi, atau dulu kita bia...

Panduan Interpreter Wisata Ala...

  Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan ya...

Ruteng, The Refreshness of Flo...

Step on Flores land, it’s not only about the Kom...

Alam Spektakuler TWA Menipo

Memandang deburan ombak pantai selatan yang meng...

Ayo Wisata Bahari ke TWAL Telu...

TWAL Teluk Maumere juga dikenal dengan nama Gugu...

Eksotis dan Komplit, Wisata di...

Eksotis, kata yang mewakili Taman Wisata Alam La...

Pameran, Media Sosialisasi dan...

Pameran konservasi dilaksanakan dengan tujuan un...

Pentingnya Pembinaan Kader Kon...

    Telah menjadi kesadaran bersama bahwa kele...

Monitoring TSL (Burung) Usulan...

Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Besar...

Kunjungan TK Bintang Al Quran ...

“Awas tangannya.....” “Awas jarinya....” Kupang,...

Pilot Drone BBKSDA NTT

Kupang, 26 November 2018 Balai Besar KSDA NTT mer...

Konservasi Penyu TWA Menipo

  Perkembangan Konservasi Penyu di TWA Menipopada...

Konsultasi Publik Tapak TWA Ca...

Camplong, 14 November 2018 Pada hari Kamis, tangg...

FGD Tata Kelola PNBP TWAL G.P....

Maumere, 09 November 2018 Seksi Konservasi Wila...

Rescue Buaya Muara di Soliu

  Kupang, 2 November 2018 Pada tanggal 31 Oktobe...

Pemberdayaan Masyarakat di Des...

Maumere, 19 Oktober 2018. Balai Besar KSDA NTT m...

Pelatihan Penanganan Konflik M...

Kupang, 19 Oktober 2018. Dalam upaya mitigasi pe...

Guru Pemerhati KSDAE

Soe, 27 September 2018 Sebagai Unit Pelaksana Tek...

Konflik Satwa (Buaya) di Welul...

Maubesi, 17 September 2018 Pada tanggal 6 Septe...

Pemberdayaan Masyarakat Desa P...

BBKSDA NTT, 13 September 2018 Dalam pengelolaan T...

Upaya Pembangunan Karakter Gen...

BBKSDA NTT, 13 September 2018   Balai Besar KS...

Role Model Tanaman Obat Berbas...

BBKSDA NTT, 13 September 2018 Latar Belakang Tam...

Inventarisasi Masyarakat Tradi...

Riung, 12 September 2018 Taman Wisata Alam Laut (...

Penanganan Bangkai Paus Sperm...

Alor, 10 September 2018 Pada hari Senin,  tangg...

Nuri Diserahkan Sukarela di SK...

Maumere, 31 Agustus 2018 Balai Besar Konservasi...

Daging Penyu dan Lumba Lumba d...

Maumere, 31 Agustus 2018   Sebagai tindak lanj...

Penyerahan Satwa Secara Sukare...

Maumere, 28 Juni 2018 Balai Besar KSDA (BBKSDA) N...

Monitoring Penangkaran Ex-Situ...

Monitoring Penangkaran Ex-Situ Rusa Timor di Kota ...

Penyelamatan Komodo di Desa Ba...

Bari, 22 Juli 2018 Sehubungan dengan adanya inf...

Pengiriman Kulit Buaya dari Al...

Kupang, 2 Maret 2018. Sebanyak enam lembar kulit ...

TWA Camplong, Bukan TPA Camplo...

Camplong, 21 Februari 2018 “Ayo bergerak bersama”...

Partisipasi BBKSDA NTT di HMPI...

Kupang, 16 Desember 2017. Balai Besar KSDA Nusa T...

Kerjasama Pelestarian Kura-Kur...

Kupang, 28 September 2017 Dalam rangka Optimalisa...

Sosialisasi Perlindungan Rugu/...

Borong, 27  September 2017 Bertempat di Aula Dina...

Burung Beo dan Gigi Duyung Dia...

Kupang, 18 September 2017 Pada hari Senin tanggal...

Pembahasan Draft Role Model BB...

Kupang, 6 september 2017   BBKSDA NTT melaksanak...

Kerjasama Antara BBKSDA NTT da...

Kupang, 28 Agustus 2017. Bertempat di Kantor Bala...

Gubernur NTT di Stand Kehutana...

Kupang, 13 Agustus 2017 Gubernur NTT, Drs. Frans ...

Jelajah Sepeda Tahun 2017 di T...

Kupang, 13 Agustus 2017 Jelajah Sepeda Kompas 201...

Peringatan Hari Konservasi Ala...

Kupang, 10 Agustus 2017 Melalui Keppres Nomor 22 ...

Buaya Punya Kandang Baru

Kupang, 4 Agustus 2017 Buaya memiliki sifat 'homi...

Darurat Peredaran Tumbuhan dan...

Kupang, Februari 2017. Hanya dalam kurun waktu ...

1 Ekor Buaya Betina Diamankan

Kupang, 9 Mei 2017. Menindaklanjuti laporan dar...

Konservasi Penyu di TWA Menipo

Kupang, 19 Maret 2017. 150 ekor tukik hasil pen...