Step on Flores land, it’s not only about the Komodo Dragon. The hidden treasures of Lesser Sunda Island can be found in the Nusa Nipa or Snake Island, the original name of Flores Island. From the amazing underwater, the serpentine road awaits to be explored. The best advice to start the journey is prepare the anti-nausea pill.
Let’s begin from the west. After taste Labuan Bajo’s heat, cool it down by the trip to Ruteng, the town of Manggarai people. Pamper your eyes with the greeny scenery, the flowery town, Ruteng is the contrary of West Flores’s Coast.
It is the Ruteng Natural Park’s turn to be visited. For the birders, it’s the Aves Paradise. 17 endemic birds can be watched along with more than 50 bird species on this 32,245.60 Km2 area.Put these endemic birds’ name on your notebook as the reminder to be found : Flores Scops Owl (Atus alfredi), Flores Hanging Parrot (Loriculus flosculus), Flores myna (Gracula religiosa mertensi), Sunda/ Flores Hawk Eagle (Nisaetus floris, formerly Spizaetus floris), and Bare Throated Whistler (Pachycephala nudigula).
The 3 observation spots had been mapped by the authority i.e Ranamese, Ranaka, and Golo Lusang. The 3 Km Ranamese spot surrounds the 5 Km2 Ranamese Lake. Ranamese Lake located at 1200 m asl and 43 m in depth, formerly was a steep crater created by vulcanic activity.
Put the binoculars on your eyes and listen up, then the pygmy owl (burung hantu kerdil), sunbird (burung madu), white-eyes (burung kacamata), noisy friar-bird (cikukua lantang), glittering kingfisher (Cekakak tunggir putih), wallacean drongo (srigunting sikek),the hardhead (itik gunung), the whistling duck (belibis), and junglefowl (ayam hutan) can be seen/heard.
The 9 Km Ranaka spot towards Ranaka Mount’s top is the home for sunbird, white-eyes, noisy friar-bird, glittering kingfisher, junglefowl, chestnut-capped Thrush (anis kembang/ Zoothera intrpres), chestnut-backed Thrush (anis nusa tenggara/ Zoothera dohertyi), and Sunda Hawk Eagle (elang flores). Ranaka Mount is the second highest top in Manggarai and East Manggarai Regency.
The seven summits in this park are Ranamese (1,790 m), Golo Coronumbeng (1,800 m), Ponte Nao (1,920 m), Poco Leda (1,990 m), Poco Nembu (2,030 m), Poco Ranaka (2,140 m), and Poco Mondosawu (2,400 m). In 1987, Mount Ranaka erupted then produced the new volcano, was called by Anak Ranaka.
Meet some springs at Gololusang spot, this is the place to find sunbird, white-eyes, noisy friar-bird, short-tailed Starling, junglefowl, chestnut-capped Thrush, chestnut-backed Thrush, and lesser coucal (bubut alang-alang). From this place we can have a sightseeing of Flores’s Southern Coastal and Sumba Island. Ruteng Natural Park also home for wild boar (babi hutan/ Sus vitatus), hedgehog (landak/ Hystrix bracyura), Asian palm civet (musang/ Paradoxurus hermaphroditus), long-tailed Macaque (kera ekor panjang/ Macaca fascicularis), cave nectar bat (kelelawar/ Eonycteris spelaea), Hainald’s rat (Rattus hainaldi), Flores giant rat (Papagomys armandvillei), and snakes.
While observe the fauna, explore the nature of this park. Around the Ranamese Lake, there are waterfalls. The popular ones are Cunca Rede and Cunca Ruar. Both are separated by 100m distance. This park is water catchment area for Manggarai Regency to East Manggarai Regency. It has the wettest ecosystem in East Nusa Tenggara. The primary forest on 1,000 m asl and the slope over 40% results temperature from 9 to 28°C.
This climate is suitable for epiphit especially orchids. The authority has identified 12 species, and the study still continues. Based on the note by a priest (Jilis Aj Verheijen SVD), there are 252 species of anthophyta, 69 of them are used as traditional cure by local people.
Ruteng Nature Park in the heart of Manggarai Land, promises the distinct journey from Flores Exploration Take a deep breath, inhales...exhales...let the oxygen purifies your soul trough your blood circulation. It is cold or mild, but it makes us calmer than before, even the nausea by the winding road.
©Dewi Indriasari-BBKSDA NTT
Rabu, 20 November 2024. Telah dilaksankan pembukaa...
Tema Sosialisasi adalah "Ngobrolin Iklim Bare...
Labuan Bajo, Balai Besar KSDA NTT, Senin, 18 Novem...
Kupang (Kamis, 14 November 2024) – Balai Besar KSD...
Halo #KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...
Teripang merupakan salah satu komoditas unggulan N...
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK...
Balai Besar KSDA NTT bersama Balai TN Komodo dan...
Pada tanggal 20 September 2023 lalu Balai Besar ...
Pada tanggal 17 September 2023 lalu Kepala B...
KSDAE Mengajar merupakan program kependidikan ya...
Jamur Tudung (Phallus multicolor) adalah jamu...
Senin, 29 Mei 2023, Kepala Balai Besar KSDA N...
Pada hari Selasa, tanggal 2 Mei 2023 petugas ...
Taman Wisata Alam Camplong terkenal dengan po...
Selama dua hari pada tanggal 4 – 5 November 2022, ...
Balai Besar KSDA NTT pada minggu pertama Bu...
Kupang, 17 September 2022. Hari Sabtu ini Balai Be...
Kupang, 26 Januari 2022. Selama dua hari sejak t...
Kupu-kupu Raja Timor atau Silver Bi...
Balai Besar KSDA NTT sebagai Korwil UPT KLHK ...
Kolam wisata Oenaek merupakan tempat wisata di K...
Pada tanggal 1-2 Februari 2023 kemarin telah di...
KSDAE Mengajar Begin! Pada 3 Februari 2023, ...
#KawanKonservasi (https://www.instagram.com/e...
Jumat, 20 Januari 2023. Kepala Balai Besar KSDA ...
Sepenggal kalimat tersebut keluar dari Ibu Myra...
Kupang, 12 Oktober 2020 Rasa syukur melingkupi ...
Kupang, 29 September 2020 Hai Kawan Konsevasi, ...
Menjelang hitungan hari, peringatan puncak Hari...
Kupang, 3 September 2020 Kamis nan mani...
Kupang, Rabu, 22 Juli 2020. Balai Besar K...
Fatumnasi, 19 Juli 2020 Pendekatan dengan...
Kupang, 28 Mei 2020 Pada hari Kamis tanggal ...
Kupang, 5 Juli 2020 Minggu, 14 Juni 2020, BBKSD...
Kupang, 19 Juni 2019. Balai Besar KSDA N...
Enoraen, 17 Juni 2020 Bertempat di Taman Wis...
Kupang, 5 Juni 2020. Hari ini, jam 10.00-...
Maumere, 4 Juni 2020 Saat ini kita tengah...
Kupang, 1 Juni 2020 Konflik satwa liar antara bua...
Kupang, 22 Mei 2020 Pagi tadi (Jumat, 22 ...
Kupang, 24 April 2020 Hari ini, Balai Bes...
Kupang, 18 April 2020 Sabtu pagi, 18 Apri...
Kupang, 3 April 2020 Balai Besar KSDA...
Sumba, 03 Februari 2020 Unit Penanganan Satwa (...
Penyerahan santunan dari BBKSDA NTT ke keluarga ...
Lembata, 31 Januari 2020 Ah, barangkali judul di ...
Kupang, 22 Januari 2020 Peta Rencana Kerja Res...
Kepala BBKSDA NTT (kiri) dan Gubernur NTT (tenga...
Maumere, 26 November 2019 Pendidikan koservasi ...
Kupang, 15 Oktober 2019 Pada Senin ...
Kupang, 16 Oktober 2019 Pada tanggal 15 Oktober...
Kupang, 1 November 2019 Menipo, “pulau” yang se...
Identifikasi dan Pengukuran Paus Pilot Maumere...
Penyambutan Kepala Balai Besar KSDA NTT Mala...
Atambua, Agustus 2019 Presiden Republik Indone...
Maumere, 19 Juli 2019. Dalam rangka menjaga...
Persiapan Pelepasliaran Komodo di Pulau Oentolo...
Sekda Provinsi NTT beserta rombongan dan Petuga...
Pelepasliaran Sanca Timor di Hutan Egon Ilemedo ...
Kepala BBKSDA NTT (Peci Hitam) Didampingi Pejaba...
Maumere, 30 Juni 2019 Pada hari Minggu tanggal ...
Kupang, 2 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT melalu...
Kupang, 1 Juli 2019 Balai Besar KSDA NTT mel...
Pict. Kepala BBKSDA NTT dan Direktur WCS-IP Kup...
Pada tanggal 25 Januari 2019 Balai Besar KSDA NT...
Gubernur NTT dan Kepala BBKSDA NTT Senin, 4 Mar...
Dalam rangka Pencapaian Target Indikator Kinerj...
Penetapan kawasan Cagar Alam (CA) Mutis Timau p...
Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur diberi ama...
Torong Padang, suatu tanjung di Utara Pulau Flo...
Ekosistem blue carbon adalah ekosistem diman...
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Te...
Balai Besar KSDA NTT kedatangan seoran...
Bushcraft adalah berkegiatan di alam bebas yang...
Pada sore hari di medio bulan Desembe...
Selama ini, kita mengenal Cagar Alam (CA) Mut...
Hasil diagnostic reading permasalahan pada Ba...
Perambahan kawasan dan illegal logging TWA Ruteng ...
Konsep Perlindungan Hutan Berbasis Ekosistem P...
Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Bes...
Taman Wisata Alam (TWA) Tujuh Belas Pulau merup...
Kupang, 05/12/2018-Rekreasi, atau dulu kita bia...
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan ya...
Step on Flores land, it’s not only about the Kom...
Memandang deburan ombak pantai selatan yang meng...
TWAL Teluk Maumere juga dikenal dengan nama Gugu...
Eksotis, kata yang mewakili Taman Wisata Alam La...
Pameran konservasi dilaksanakan dengan tujuan un...
Telah menjadi kesadaran bersama bahwa kele...
Kupang, 7 Desember 2018 Wilayah kerja Balai Besar...
“Awas tangannya.....” “Awas jarinya....” Kupang,...
Kupang, 26 November 2018 Balai Besar KSDA NTT mer...
Perkembangan Konservasi Penyu di TWA Menipopada...
Camplong, 14 November 2018 Pada hari Kamis, tangg...
Maumere, 09 November 2018 Seksi Konservasi Wila...
Kupang, 2 November 2018 Pada tanggal 31 Oktobe...
Maumere, 19 Oktober 2018. Balai Besar KSDA NTT m...
Kupang, 19 Oktober 2018. Dalam upaya mitigasi pe...
Soe, 27 September 2018 Sebagai Unit Pelaksana Tek...
Maubesi, 17 September 2018 Pada tanggal 6 Septe...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Dalam pengelolaan T...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Balai Besar KS...
BBKSDA NTT, 13 September 2018 Latar Belakang Tam...
Riung, 12 September 2018 Taman Wisata Alam Laut (...
Alor, 10 September 2018 Pada hari Senin, tangg...
Maumere, 31 Agustus 2018 Balai Besar Konservasi...
Maumere, 31 Agustus 2018 Sebagai tindak lanj...
Maumere, 28 Juni 2018 Balai Besar KSDA (BBKSDA) N...
Monitoring Penangkaran Ex-Situ Rusa Timor di Kota ...
Bari, 22 Juli 2018 Sehubungan dengan adanya inf...
Kupang, 2 Maret 2018. Sebanyak enam lembar kulit ...
Camplong, 21 Februari 2018 “Ayo bergerak bersama”...
Kupang, 16 Desember 2017. Balai Besar KSDA Nusa T...
Kupang, 28 September 2017 Dalam rangka Optimalisa...
Borong, 27 September 2017 Bertempat di Aula Dina...
Kupang, 18 September 2017 Pada hari Senin tanggal...
Kupang, 6 september 2017 BBKSDA NTT melaksanak...
Kupang, 28 Agustus 2017. Bertempat di Kantor Bala...
Kupang, 13 Agustus 2017 Gubernur NTT, Drs. Frans ...
Kupang, 13 Agustus 2017 Jelajah Sepeda Kompas 201...
Kupang, 10 Agustus 2017 Melalui Keppres Nomor 22 ...
Kupang, 4 Agustus 2017 Buaya memiliki sifat 'homi...
Kupang, Februari 2017. Hanya dalam kurun waktu ...
Kupang, 9 Mei 2017. Menindaklanjuti laporan dar...